Kamis, 02 Januari 2014

Saya siapa? Siapa saya ?


Tentunya seorang manusia, yang terlahir suci bersih dari seorang Ibu yang mulia. Saya terlahir dalam tangisan, namun disambut senyuman. Mengapa? Berkelana dalam hidup tanpa arah dan tujuan. Tak mengerti kebaikan ataupun dosa! Hanya menjalani hidup seperti umumnya manusia. Bersusah payah mencari ilmu, untuk sekedar menata masa depan agar lebih baik. Makan, tidur, kuliah, dan bermain demikian yang saya jalani.
Saya hanyalah seseorang yang masih mencoba mencari jati dirinya dan mencari makna hidup. Bahkan saya sendiri pun tidak tahu pasti tentang siapa saya.  Saya adalah orang yang sangat REALISTIS dalam menjalani hidup saya, itu juga menunjukkan saya selalu pesimis dalam kehidupan saya, walaupun saya tidak pernah menampakkan hal itu kepada orang-orang di sekitar saya, saya menutupinya dengan penuh canda tawa serta keoptimisan semu.
Topeng. Ya, kehidupan saya memang penuh kepalsuan, dengan kata lain saya selalu menggunakan topeng dalam kehidupan saya. Saya selalu tersenyum di depan orang-orang di sekitar saya, belum tentu saya tidak pernah menangis di belakang mereka. Saya hanya ingin mereka tidak merasakan sakit yang saya rasakan.
Angkuh. Kata itulah yang pertama kali terlintas difikiran saya kala ada yang bertanya tentang siapa saya, Sangat angkuh. Keangkuhan saya itu yang menjadi satu dari dua faktor utama yang sering kali membuat saya terjatuh, semakin saya ingin menghilangkan keangkuhan saya itu, semakin angkuh pula saya jadinya. Seperti keangkuhan itu telah menjadi ciri khas dan karakter saya, yang sangat sulit untuk saya hilangkan bagaimana pun saya berusaha keras itu menjauhinya.
Emosional. Atau bisa juga dibilang tempramental, ini juga merupakan faktor kedua yang sering kali membuat saya jatuh. Saya bukan tipe orang pencari masalah, hanya saja emosi saya selalu naik walaupun saya hanya merasa kurang senang dengan tindakan seseorang. Saya bisa menjadi orang yang bukan lagi saya ketika saya sedang emosi. Saya bahkan sering mempunyai masalah dengan banyak orang hanya karena emosi saya yang tersulut terlalu deras.
Egois. Kata terakhir yang dapat menjelaskan diri saya secara ringkas. Saya adalah tipe orang yang harus bisa mendapatkan sesuatu yang saya inginkan dengan cara apapun, bahkan saya bisa tidak memperdulikan orang lain jika saya ingin mendapat keinginan saya tersebut. Keegoisan saya berbuntut pada kehancuran pada diri saya sendiri, saya selalu merasa benar, bahkan menganggap orang lain sebelah mata.

Itulah yang dapat saya jelaskan tentang diri saya, apa adanya saya dengan segala kekurangan saya. Kesalahan dari saya, dan kesempurnaan hanya milik Allah Subahanahu Wata’ala.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda